Thursday, November 17, 2011

ALASAN SUATU PERUSAHAAN MELAKUKAN MERGER


Merger menurut undang-undang ( statutory merger ) adalah kombinasi dua perusahaan dimana satu perusahaan kehilangan eksistensinya sebagai satu kesatuan. Merger harus dibedakan dari konsolidasi menurut undang-undang ( statutory consolidation ), yang merupakan kombinasi dua perusahaan, dengan nama dibentuk satu perusahaan yang sama sekali baru. Istilah lain merger adalah pengambilalihan ( take over) dan penggabungan yaitu suatu keadaan dimana dua perusahaan berada di bawah pengawasan orang yang sama dan diperlakukan sebagai anggota dari suatu kelompok perusahaan atau mungkin sebenarnya telah dilebur menjadi satu perusahaan. ( M.G Wright 1976 : 262). Dalam pengabungan masing-masing perusahaan mempunyai status yang sama di dalam perundingan-perundingan yang mendahului penggabungan tersebut, sedang dalam pengambilalihan salah satu perusahaan bermaksud membeli perusahaan lain. Merger ( Agnes Sawir 2004 : 188 ) adalah transaksi yang merangkum beberapa unit ekonomi menjadi satu unit dengan ekonomi baru. Menurut para ahli ekonomi merger diklasifikasikan dalam 4 kelompok yaitu :
  • Merger Horisontal adalah gabungan dari perusahaan yang bergerak dalam satu bidang usaha yang sama.
  • Merger Vertikal adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan dimana yang satu bertindak sebagai pemasok lain.
  •  Merger Kon-generik adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai kesamaan sifat atau tindakan, jadi menyangkuut perusahaan yang tidak beroperasi di garis bisnis yang sama.
  •  Merger Konglomerat adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan yang tidak berkaitan.

Alasan suatu perusahaan melakukan penggabungan ( menurut M.G. Wright : 263-264)
1.      Diversifikasi
2.      Mendapatkan sumber-sumber yang langka.
Maksudnya apabila perusahaan mengalami kesulitan atau kekurangan sumber persedian atau bahan, maka salah satu cara pemecahannya adalah mengambil alih atau membeli sumber persediaan itu sendiri.
3.      Mendapatkan manfaat dari besarnya volume kegiatan
4.      Merubah posisi persaingan
5.      Membeli kecakapan manajemen
6.      Memperbaiki posisi keuangan perusahaan
7.      Mendapatkan manfaat dari penilaian yang rendah atas perusahaan lain
8.      Mendapatkan posisi monopoli
Alasan suatu perusahaan melakukan penggabungan ( menurut James C. Van Horne dan Marianus Sinaga 1994 : 189 )
1.      Keekonomisan Operasi dan Keekonomisan Skala
Keekonomisan dapat dicapai dengan baik sekali melalui merger horisontal, yaitu mengkombinasikan dua perusahaan dalam lini usaha yang sama. Keekonomisan yang dicapai dengan cara ini terutama dengan menghilangkan fasilitas rangkap dan menawarkan lini produk yang lebih luas dengan harapan bahwa total permintaan akan naik. Merger vertikal adalah merger yang memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap distribusi dan pembelian. Sedangkan dalam merger konglomerat yaitu mengkombinasikan dua perusahaan dengan lini usaha yang tidak ada kaitannya, keekonomisan operasi sedikit sekali.
2.      Perbaikan Manajemen
3.      Pertumbuhan ( Growth )
Suatu perusahaan mungkin tidak mampu tumbuh dengan laju yang cepat atau cukup seimbang melalui ekspansi internal, dan mungkin merasa bahwa cara satu-satunya untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan ialah mengambilalih perusahaan-perusahaan. Pertumbuhan dengan pengambilalihan perusahaan lain mungkin jauh lebih murah daripada pertumbuhan internal.
4.      Situasi Penilaian
5.      Kompensasi ke depan Kerugian Pajak
Salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam beberapa merger ke depan / carry forward.
6.      Diversifikasi
Di dalm beberapa merger, diversifikasi merupakan motif.
7.      Alasan Pribadi
Dalam perusahaan yang dimiliki secara tertutup, individu-individu yang mempunyai kepentingan pengendalian mungkin ingin perusahaannya diambilalih oleh perusahaan lain yang telah memiliki pasar yang sudah mapan untuk saham-sahamnya.
Contoh perusahaan Indonesia yang melakukan merger :
  • Empat anak perusahaan PT. Elnusa melakukan merger, yaitu PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT EWS Oilfield Services dan PT Sinar Riau Drillindo. Direktur Utama PT Elnusa Eteng A. penggabungan empat anak perusahaan itu ke dalam holding, menjadikan PT Elnusa sebagai operational holding lebih fokus ke bisnis jasa hulu minyak dan gas (oil and gas upstream). Merger ini bertujuan juga sebagai perusahaan yang mampu memberi jasa pelayanan bisnis hulu migas terintegrasi, mulai dari survei seismic, drilling, production serta supporting services-nya.
  • Merger Bank Eksim, BDN, BBD, dan Bapindo menjadi Bank Mandiri yang dimulai bulan Oktober 1998.
Contoh perusahaan asing yang melakukan merger
  •  Japan Airlines Corporation melakukan merger perusahaan dengan Japan Airlines International Company dan Japan Airlines Domestic Company. Merger itu dimaksudkan untuk mempersingkat operasional kelompok sebelum ekspansi operasionalnya di bandara Haneda Tokyo yang dan sehubungan dengan naiknya harga bahan bakar. Dua perusahaan penerbangan itu merubah nama mereka dengan Japan Airlines International dan Japan Airlines Domestic masing-masing untuk melayani jasa penerbangan domestik dan internasional.
  •  Development Bank of Singapore (DBS) / Bank Pembangunan Singapura, melakukan merger dengan Post Office Savings Bank (POS Bank) Pemerintah Singapura telah mendorong bank-bank lokal untuk menggabungkan untuk mengkonsolidasikan industri, Tujuannya merger ini adalah untuk membantu bank-bank lokal bersaing dengan bank asing dan untuk membuka pasar domestik dan juga untuk memungkinkan bank-bank lokal menjadi pemain regional utama.

0 komentar:

Post a Comment

ALASAN SUATU PERUSAHAAN MELAKUKAN MERGER


Merger menurut undang-undang ( statutory merger ) adalah kombinasi dua perusahaan dimana satu perusahaan kehilangan eksistensinya sebagai satu kesatuan. Merger harus dibedakan dari konsolidasi menurut undang-undang ( statutory consolidation ), yang merupakan kombinasi dua perusahaan, dengan nama dibentuk satu perusahaan yang sama sekali baru. Istilah lain merger adalah pengambilalihan ( take over) dan penggabungan yaitu suatu keadaan dimana dua perusahaan berada di bawah pengawasan orang yang sama dan diperlakukan sebagai anggota dari suatu kelompok perusahaan atau mungkin sebenarnya telah dilebur menjadi satu perusahaan. ( M.G Wright 1976 : 262). Dalam pengabungan masing-masing perusahaan mempunyai status yang sama di dalam perundingan-perundingan yang mendahului penggabungan tersebut, sedang dalam pengambilalihan salah satu perusahaan bermaksud membeli perusahaan lain. Merger ( Agnes Sawir 2004 : 188 ) adalah transaksi yang merangkum beberapa unit ekonomi menjadi satu unit dengan ekonomi baru. Menurut para ahli ekonomi merger diklasifikasikan dalam 4 kelompok yaitu :
  • Merger Horisontal adalah gabungan dari perusahaan yang bergerak dalam satu bidang usaha yang sama.
  • Merger Vertikal adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan dimana yang satu bertindak sebagai pemasok lain.
  •  Merger Kon-generik adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai kesamaan sifat atau tindakan, jadi menyangkuut perusahaan yang tidak beroperasi di garis bisnis yang sama.
  •  Merger Konglomerat adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan yang tidak berkaitan.

Alasan suatu perusahaan melakukan penggabungan ( menurut M.G. Wright : 263-264)
1.      Diversifikasi
2.      Mendapatkan sumber-sumber yang langka.
Maksudnya apabila perusahaan mengalami kesulitan atau kekurangan sumber persedian atau bahan, maka salah satu cara pemecahannya adalah mengambil alih atau membeli sumber persediaan itu sendiri.
3.      Mendapatkan manfaat dari besarnya volume kegiatan
4.      Merubah posisi persaingan
5.      Membeli kecakapan manajemen
6.      Memperbaiki posisi keuangan perusahaan
7.      Mendapatkan manfaat dari penilaian yang rendah atas perusahaan lain
8.      Mendapatkan posisi monopoli
Alasan suatu perusahaan melakukan penggabungan ( menurut James C. Van Horne dan Marianus Sinaga 1994 : 189 )
1.      Keekonomisan Operasi dan Keekonomisan Skala
Keekonomisan dapat dicapai dengan baik sekali melalui merger horisontal, yaitu mengkombinasikan dua perusahaan dalam lini usaha yang sama. Keekonomisan yang dicapai dengan cara ini terutama dengan menghilangkan fasilitas rangkap dan menawarkan lini produk yang lebih luas dengan harapan bahwa total permintaan akan naik. Merger vertikal adalah merger yang memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap distribusi dan pembelian. Sedangkan dalam merger konglomerat yaitu mengkombinasikan dua perusahaan dengan lini usaha yang tidak ada kaitannya, keekonomisan operasi sedikit sekali.
2.      Perbaikan Manajemen
3.      Pertumbuhan ( Growth )
Suatu perusahaan mungkin tidak mampu tumbuh dengan laju yang cepat atau cukup seimbang melalui ekspansi internal, dan mungkin merasa bahwa cara satu-satunya untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan ialah mengambilalih perusahaan-perusahaan. Pertumbuhan dengan pengambilalihan perusahaan lain mungkin jauh lebih murah daripada pertumbuhan internal.
4.      Situasi Penilaian
5.      Kompensasi ke depan Kerugian Pajak
Salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam beberapa merger ke depan / carry forward.
6.      Diversifikasi
Di dalm beberapa merger, diversifikasi merupakan motif.
7.      Alasan Pribadi
Dalam perusahaan yang dimiliki secara tertutup, individu-individu yang mempunyai kepentingan pengendalian mungkin ingin perusahaannya diambilalih oleh perusahaan lain yang telah memiliki pasar yang sudah mapan untuk saham-sahamnya.
Contoh perusahaan Indonesia yang melakukan merger :
  • Empat anak perusahaan PT. Elnusa melakukan merger, yaitu PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT EWS Oilfield Services dan PT Sinar Riau Drillindo. Direktur Utama PT Elnusa Eteng A. penggabungan empat anak perusahaan itu ke dalam holding, menjadikan PT Elnusa sebagai operational holding lebih fokus ke bisnis jasa hulu minyak dan gas (oil and gas upstream). Merger ini bertujuan juga sebagai perusahaan yang mampu memberi jasa pelayanan bisnis hulu migas terintegrasi, mulai dari survei seismic, drilling, production serta supporting services-nya.
  • Merger Bank Eksim, BDN, BBD, dan Bapindo menjadi Bank Mandiri yang dimulai bulan Oktober 1998.
Contoh perusahaan asing yang melakukan merger
  •  Japan Airlines Corporation melakukan merger perusahaan dengan Japan Airlines International Company dan Japan Airlines Domestic Company. Merger itu dimaksudkan untuk mempersingkat operasional kelompok sebelum ekspansi operasionalnya di bandara Haneda Tokyo yang dan sehubungan dengan naiknya harga bahan bakar. Dua perusahaan penerbangan itu merubah nama mereka dengan Japan Airlines International dan Japan Airlines Domestic masing-masing untuk melayani jasa penerbangan domestik dan internasional.
  •  Development Bank of Singapore (DBS) / Bank Pembangunan Singapura, melakukan merger dengan Post Office Savings Bank (POS Bank) Pemerintah Singapura telah mendorong bank-bank lokal untuk menggabungkan untuk mengkonsolidasikan industri, Tujuannya merger ini adalah untuk membantu bank-bank lokal bersaing dengan bank asing dan untuk membuka pasar domestik dan juga untuk memungkinkan bank-bank lokal menjadi pemain regional utama.

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates